Segitiga Bermuda atau kadang-kadang disebut juga Segitiga
Setan adalah sebuah wilayah yang terletak di lautan Samudra Atlantik seluas 1,5
juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah
teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko,
teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara
bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.
Segitiga bermuda sangatlah misterius. Sering ada isu
paranormal di daerah tersebut yang menyatakan alasan dari peristiwa hilangnya
kapal yang melintas. Ada pula yang mengatakan bahwa sudah menjadi gejala alam
bahwa tidak boleh melintasi wilayah tersebut. Bahkan ada pula yang mengatakan
bahwa itu semua akibat ulah makhluk luar angkasa. Apakah itu benar ? yuk kita
simak penjelasan berikut ini yang telah admin rangkum dari berbagai sumber.
Ø Sejarah Awal
Pada masa pelayaran Christopher
Colombus, ketika melintasi area segitiga Bermuda, salah satu awak kapalnya
mengatakan melihat “cahaya aneh berkemilau di cakrawala”. Beberapa orang
mengatakan telah mengamati sesuatu seperti meteor. Dalam catatannya ia menulis
bahwa peralatan navigasi tidak berfungsi dengan baik selama berada di area
tersebut.
Berbagai macam peristiwa kehilangan
di area tersebut pertama kali didokumentasikan pada tahun 1951 oleh E.V.W.
Jones dari majalah Associated Press. Jones menulis artikel yang berisi peristiwa
kehilangan misterius yang menimpa kapal terbang dan laut di area tersebut dan
menyebutnya ‘Segitiga Setan’. Hal tersebut diungkit kembali pada tahun
berikutnya oleh Fate Magazine dengan artikel yang dibuat George X. Tahun 1964,
Vincent Geddis menyebut area tersebut sebagai ‘Segitiga Bermuda yang
mematikan’, setelah istilah ‘Segitiga Bermuda’ menjadi istilah yang biasa
disebut. Segitiga bermuda merupakan suatu tempat dimana di dasar laut tersebut
terdapat sebuah piramid besar mungkin lebih besar dari piramid yang ada di
Kairo Mesir. Piramid tersebut mempunyai jarak antara ujung piramid dan
permukaan laut sekitar 500 m, di ujung piramid tersebut terdapat dua rongga
lubang lebih besar.
Ø Puluhan Kapal & Pesawat Raib
Tanpa Jejak
Menurut catatan kebaharian,
peristiwa terbesar yang pernah terjadi di wilayah ini adalah lenyapnya sebuah
kapal berbendera Inggris, Atalanta, pada 1880. Tanpa jejak secuilpun, kapal
yang ditumpangi tiga ratus kadet dan perwira AL Inggris itu raib di sana.
Selain Atalanta, Segitiga Bermuda juga telah menelan ratusan kapal lainnya.
Di lain kisah, Segitiga Bermuda
juga telah membungkam puluhan pesawat yang melintasinya. Peristiwa terbesar
yang kemudian terkuak sekitar 1990 lalu adalah raibnya iring-iringan lima
Grumman TBF Avenger AL AS yang tengah berpatroli melintas wilayah laut ini pada
siang hari 5 Desember 1945. Setelah sekitar dua jam penerbangan komandan
penerbangan melapor, bahwa dirinya dan anak buahnya seperti mengalami
disorientasi. Beberapa menit kemudian kelima TBF Avenger ini pun raib tanpa
sempat memberi sinyal SOS.
Anehnya, misteri Avenger tak berujung di situ saja. Ketika
sebuah pesawat SAR jenis Martin PBM-3 Mariner dikirim mencarinya, pesawat
amfibi gembrot dengan tigabelas awak ini pun ikut-ikutan lenyap. Hilang bak
ditelan udara. Keesokan harinya ketika wilayah-wilayah laut yang diduga menjadi
tempat kecelakaan keenam pesawat disapu enam pesawat penyelamat pantai dengan
27 awak, tak satu pun serpihan pesawat ditemukan. Ajaib.
Tahun demi tahun berlalu. Sekitar
1990, tanpa dinyana seorang peneliti berhasil menemukan onggokan kerangka
pesawat di lepas pantai Fort Launderdale, Florida. Betapa terkejutnya
orang-orang yang menyaksikan. Karena, ketika dicocok kan, onggokan metal itu
ternyata bagian dari kelima TBF Avenger.
Ø Hilangnya C-119
Kisah ajaib lainnya adalah hilangnya pesawat transpor C-119
Flying Boxcar pada 7 Juni 1965. Pesawat tambun mesin ganda milik AU AS
bermuatan kargo ini, hari itu pukul 7.47 lepas landas dari Lanud Homestead.
Pesawat dengan 10 awak ini terbang menuju Lapangan Terbang Grand Turk, Bahama,
dan diharapkan mendarat pukul 11.23.
Pesawat ini sebenarnya hampir
menuntaskan perjalanannya. Hal ini diketahui dari kontak radio yang masih
terdengar hingga pukul 11. Sesungguhnya memang tak ada yang mencurigakan.
Kerusakan teknis juga tak pernah dilaporkan. Tetapi Boxcar tak pernah sampai
tujuan.
“Dalam kontak radio terakhir tak ada
sama sekali indikasi apa-apa bahwa pesawat tengah mengalami masalah. Namun
setelah itu kami kehilangan jejaknya,” begitu ungkap juru bicara Penyelamat
Pantai Miami. “Besar kemungkinan pesawat mengalami masalah kendali arah
(steering trouble) hingga nyasar ke lain arah,” tambahnya.
Seketika itu pula tim SAR terbang
menyapu wilayah seluas 100.000 mil persegi yang diduga menjadi tempat kandasnya
C-119. Namun hasilnya benar-benar nihil. Sama seperti hilangnya pesawat-pesawat
lainnya di wilayah ini, tak satu pun serpihan pesawat atau tubuh manusia dapat
ditemukan.
“Benar-benar sangat aneh. Sebuah
pesawat terbang ke arah selatan Bahama dan hilang begitu saja tanpa jejak,”
demikian komentar seorang veteran penerbang Perang Dunia II.
Seseorang dari Tim SAR menyebutkan,
kemungkinan pesawat jatuh di antara Pulau Crooked dan Grand Turk. Bisa jadi
karena masalah struktur, ledakan, atau kerusakan mesin. Kalau memang pesawat
meledak, kontak radio memang pasti tak akan pernah terjadi, tetapi seharusnya
kami bisa menemukan serpihan pecahannya. Begitu pula jika pesawat mengalami
kerusakan, mestinya sang pilot bisa melakukan ditching (pendaratan darurat di
atas air). Pasalnya, cuaca saat itu dalam keadaan baik. Dalam arti langit
cerah, ombak hanya sekitar satu meter, dan angin hanya 15 knot.
Setelah itu analisis selanjutnya
memang mengembang kemana-mana. Namun tetap tidak menghasilkan apa-apa. Kasus
C-119 Flying Boxcar pun terpendam begitu saja, sampai akhirnya pada tahun 1973
terbit artikel dari International UFO Bureau yang mengingatkan kembali sejumlah
orang pada kasus ajaib tersebut.
Dalam artikel ini dimuat kesaksian
astronot Gemini IV, James McDivitt dan Edward H. White II, yang justru membuat
runyam masalah. Rupanya pada saat-saat di sekitar raibnya C-119, dia kebetulan
tengah mengamati wilayah di sekitar Karibia. Gemini kebetulan memang sedang
mengawang-awang di sana. Menurut catatan NASA, pada 3 sampai 7 Juni 1965
keduanya tengah melakukan eksperimen jalan-jalan ke luar kapsul Gemini dengan
perlengkapan yang dirahasiakan.
Ø UFO di Bermuda?
Menurut Divitt, dia melihat sebuah pesawat tak dikenal (UFO)
dengan semacam lengan mekanik kedapatan sedang meluncur di atas Karibia.
Beberapa menit kemudian Ed White pun menyaksikan obyek lainnya yang serupa.
Sejak itulah lalu merebak isu, C-119 diculik UFO. Para ilmuwan pun segera
tertarik menguji kesaksian ini. Tak mau percaya begitu saja, mereka
mengkonfirmasi obyek yang dilihat kedua astronot dengan satelit-satelit yang
ada disekitar Gemini IV.
Boleh
jadi ‘kan yang mereka salah lihat ? Maklum saat itu (hingga kini pun), banyak
pihak masih menilai sektis terhadap kehadiran UFO. ketika itu kepada kedua
astronot disodori gambar Pegasus 2, satelit raksasa yang memang memiliki antene
mirip lengan sepanjang 32 meter dan sejumlah sampah satelit yang ada di sekitar
itu. Namun baik dari bentuk dan jarak, mereka menyanggah jika telah salah
lihat.
“Sekali lagi saya tegaskan, dengan menyebut UFO ‘kan tak
berarti saya menunjuk pesawat ruang angkasa dari planet lain. Pengertian UFO
sangat universal. Bahwa jika saya melihat pesawat yang menurut penilaian saya
tak saya kenal, tidakkah layak jika saya menyebutnya sebagai UFO?” sergah
Divitt.
Begitulah kasus C-119 Flying Boxcar
yang tak pernah terpecahkan hingga kini. Diantara kapal atau pesawat yang raib di
wilayah Segitiga Bermuda kisahnya memang senantiasa sama. Terjadi ketika cuaca
sedang baik, tak ada masalah teknis, kontak radio berjalan biasa, tetapi si
pelintas tiba-tiba menghilang begitu saja. Tanpa meninggalkan jejak sama
sekali.
Banyak teori kemudian
dihubung-hubungkan dengan segala kejadian di sana. Ada yang menyebut teori
pelengkungan waktu, medan gravitasi terbalik, abrasi atmosfer, dan ada juga
teori anomali magnetik-gravitasi. Selain itu ada juga yang mengaitkannya dengan
fenomena gampa laut, serangan gelombang tidal, hingga lubang hitam (black-hole)
yang hanya terjadi di angkasa luar sana. Aneh-aneh memang analisanya, namun
tetap saja tak ada satu pun yang bisa menjelaskannya. Hanya ALLAH yang
mengetahui di balik semua ini.
Ø Piramida Dasar Laut
Belum lama ini tahun lalu, beberapa
ilmuwan Amerika, Perancis dan negara lainnya pada saat melakukan survey di area
dasar laut Segitiga Bermuda, Samudera Atlantik, menemukan sebuah piramida
berdiri tegak di dasar laut yang tak pernah diketahui orang, berada dibawah
ombak yang menggelora! Panjang sisi dasar piramida ini mencapai 300 meter,
tingginya 200 meter, dan jarak ujung piramida ini dari permukaan laut sekitar
100 meter.
Jika bicara tentang ukuran, piramida
ini lebih besar skalanya dibandingkan dengan piramida Mesir kuno yang ada di
darat. Di atas piramida terdapat dua buah lubang yang sangat besar, air laut
dengan kecepatan tinggi melalui kedua lubang ini, dan oleh karena itu
menggulung ombak yang mengamuk dengan membentuk pusaran raksasa yang membuat
perairan disekitar ini menimbulkan ombak yang dahsyat menggelora dan halimun
pada permukaan laut. Penemuan terbaru ini membuat para ilmuwan takjub.
Bagaimanakah orang dulu membangun
piramida dan hidup didasar laut dengan lautnya yang gemuruh menggelora? Ada
beberapa ilmuwan Barat yang berpendapat bahwa Piramida di dasar laut ini
mungkin awalnya dibuat diatas daratan, lalu terjadi gempa bumi yang dahsyat,
dan tenggelam ke dasar laut seiring dengan perubahan di darat. Ilmuwan lainnya
berpendapat bahwa beberapa ratus tahun yang silam perairan di area Segitiga
Bermuda mungkin pernah sebagai salah satu landasan aktivitas bangsa Atlantis,
dan Piramida di dasar laut tersebut mungkin sebuah gudang pemasokan mereka.
Ada juga yang curiga bahwa Piramida
mungkin sebuah tanah suci yang khusus dilindungi oleh bangsa Atlantis pada
tempat yang mempunyai sejenis kekuatan dan sifat khas energi kosmosnya,
piramida bisa menarik dan mengumpulkan sinar kosmos, medan energi atau energi
gelombang lain yang belum diketahui.dan struktur pada bagian dalamnya mungkin
adalah resonansi gelombang mikro, yang memiliki efek terhadap suatu benda dan
menghimpun sumber energi lainnya.
Apakah Benar demikian? Seorang
Master bernama Li Hongzhi dalam buku Zhuan Falun mempunyai penjelasan tentang
penemuan peradaban prasejarah sebagai berikut:
“Di atas bumi ada benua Asia, Eropa, Amerika Selatan,
Amerika Utara, Oceania, Afrika dan benua Antartika, yang oleh ilmuwan geologi
secara umum disebut ‘lempeng kontinental’. Sejak terbentuknya lempeng
kontinental sampai seakrang, sudah ada sejarah puluhan juta tahun. Dapat pula
dikatakan bahwa banyak daratan yang berasal dari dasar laut yang naik ke atas,
ada juga banyak daratan yang tenggelam ke dasar laut, sejak kondisi ini stabil
sampai keadaan sekarang, sudah bersejarah puluhan juta tahun.
Akan tetapi dibanyak dasar laut,
telah ditemukan sejumlah bangunan yang tinggi besar dengan pahatan yang sangat
indah, dan bukanlah berasal dari warisan budaya umat manusia modern, jadi pasti
bangunan yang telah dibuat sebelum ia tenggelam ke dasar laut.” Jika kita
pandang dari sudut ini, misteri asal mula Piramida dasar laut ini sudah dapat
dipecahkan.
Referensi:
http://marketing-arif.blogspot.com/2012/11/kisah-misteri-segitiga-bermuda.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Segitiga_Bermuda
No comments:
Post a Comment